Penggunaankata "Kerakyatan" berarti adalah demokrasi yang diwarnai oleh watak asli rakyat Indonesia, yaitu: kekeluargaan, gotong royong, tenggang rasa, tepa salira, santun, penuh rasa kerukunan, tolong menolong dalam kebaikan, dst. Dipimpin di sini menyiratkan adanya pemimpin. Pemimpin bisa berarti dua, yang pertama adalah yang bersifat
- Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, dasar-dasar negara Indonesia, serta ideologi nasional negara. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai yang kebenarannya dalam Pancasila harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya nilai kerakyatan. Bunyi dari sila keempat Pancasila, yakni "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan"Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kemdikbud, makna dari sila keempat adalah sebagai warga negara Indonesia memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Baca juga Penerapan Nilai-Nilai Kemanusiaan dalam Kehidupan Sehari-Hari Sehingga sesama warga Indonesia, harus melakukan musyawarah dalam pengambilan keputusan. Menghargai pendapat orang lain menjadi salah satu kunci untuk musyawarah yang mufakat. Nilai-nilai sila ke-4 Berikut butir-butir nilai sila ke-4 Pancasila menurut TAP MPR Nomor I/MPR/2003 Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran, dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercaya untuk melaksanakan pemusyawaratan. Baca juga Penerapan Nilai Ketuhanan dalam Kehidupan Sehari-Hari Penerapan nilai kerakyatan Dalam buku Ajar Mata Pelajaran Sekolah Dasar PKN dan Pancasila 2020 oleh Ni Putu Candra, contoh penerapan nilai-nilai kerakyatan, di antaranya Selalu mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan permasalahan Menghargai hasil musyawarah Menghindari aksi walk out dalam sebuah musyawarah Wakil rakyat harus mampu membawa aspirasi rakyat Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil rakyat telah terpilih Bekerja sama untuk mempertanggungjawabkan keputusan musyawarah Berjiwa besar untuk menerima keputusan yang dihasilkan dalam musyawarah Menghormati dan menghargai pendapat orang lain Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
ContohPerbuatan yang Mencerminkan Sila keempat ( Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan / Perwakilan ) 1. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan bersama. 2. Bijak dalam mengambil keputusan. 3. Bersikap sopan dan santun ketika bermusayawarh. 4. Menjadi seorang pemimpin yang adil dan bijaksana. 5.
Jakarta - Sebagai sebuah ideologi dan dasar negara, Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang bisa dilihat dalam setiap sila. Lahir pada tanggal 1 Juni 1945, rumusan Pancasila diusulkan oleh Ir. Soekarno pada sidang pertama Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI.Dalam sidang tersebut, Soekarno memaparkan sebanyak 5 gagasan yang disebut sebagai Pancasila atau 5 sila. Dikutip dari laman resmi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP, berikut bunyi Ketuhanan Yang Maha Esa2. Kemanusiaan yang adil dan beradab3. Persatuan Indonesia4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat IndonesiaMerangkum berita detikEdu, bunyi sila ke-4 Pancasila merupakan penggambaran dari dasar politik negara. Maksudnya, negara yang berkedaulatan menjadi landasan mutlak dari sifat demokrasi negara Indonesia. Mutlak memiliki arti dasar yang tidak dapat diubah atau apa makna dari sila ke-4 dalam Pancasila? Simak penjelasannya di bawah Sila ke-4 dalam PancasilaDikutip dari buku Suplemen Buku Ajar Pendidikan Pancasila yang ditulis oleh Yulia Djahir, sila ke-4 dari Pancasila ini memiliki makna sebagai Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat- Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain- Mengutamakan budaya bermusyawarah dalam mengambil keputusan bersama- Bermusyawarah sampai mencapai konsensus atau kata mufakat diliputi dengan semangat kekeluargaanPada sila ke-4, simbolnya adalah kepala banteng. Simbol tersebut melambangkan tenaga rakyat serta mewakili hewan sosial yang sering berkumpul. Dengan begitu, sila ke-4 jadi pedoman bagi rakyat Indonesia untuk saling bahu-membahu dan berdiskusi dalam menyelesaikan berbagai Pengamalan Pancasila Sila ke-4Pengamalan sila ke-4 Pancasila dapat dilakukan di lingkungan keluarga. Berdasarkan laman resmi BPIP, terdapat sejumlah contoh pengamalan yang dapat diketahui, yaitu1. Setiap masalah keluarga diselesaikan melalui musyawarah untuk mencapai kata sepakat2. Berjiwa besar untuk menerima dan mempertimbangkan pendapat sesama anggota keluarga3. Setiap anggota keluarga menerima dan menghargai hasil keputusan musyawarah4. Setiap anggota keluarga bertanggung jawab melaksanakan hasil keputusan musyawarahSelain itu, mengikuti organisasi dan kegiatan sosial juga merupakan salah satu contoh pengamalan sila mengetahui makna serta contoh pengamalan sila ke-4 Pancasila, semoga detikers bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari ya! Simak Video "Jokowi Ungkap RI Sukses Lewati Krisis Dunia Karena Fondasi Pancasila" [GambasVideo 20detik] erd/erd Kerakyatanyang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan; Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; Sidang tanggal 31 Mei 1945. Mr. Supomo mendapat giliran mengemukakan pemikirannya di hadapan sidang BPUPKI pada tanggal 31 Mei 1945. Pemikirannya berupa penjelasan tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan
Contoh Nilai Kerakyatan – Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Pokok Pancasila menjadi pilar dalam kehidupan berbangsa serta bernegara. Pancasila memiliki lima perintah yang salah satunya ada pada sila keempat yang berbunyi, “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam musyawarah perwakilan.” Seperti yang tercantum dalam sila keempat, ada istilah kerakyatan di dalamnya, maka sila keempat memiliki nilai kerakyatan. Selain itu, Pancasila sila keempat menekankan sekaligus mendukung nilai kerakyatan dan kebijaksanaan di dalam masyarakat. Bagaimana bentuk dari nilai kerakyatan tersebut? Lalu, apa saja contoh nilai kerakyatan yang sesuai dengan sila keempat dalam Pancasila? Simak penjelasan nilai kerakyatan berikut ini ya! Nilai dalam Sila Keempat PancasilaNilai Kerakyatan dalam Sila Keempat PancasilaNilai-Nilai Pada Sila KeempatMusyawarahTidak Melakukan Suatu Hal dengan PaksaanMemiliki Jiwa Besar dan Menghargai Setiap KeputusanMenerima Pendapat Orang LainDemokrasiContoh Nilai Kerakyatan Sesuai dengan Sila Keempat PancasilaDi Rumah atau Lingkungan KeluargaDi Lingkungan MasyarakatDi Lingkungan SekolahKategori Ilmu EkonomiMateri TerkaitKategori Ilmu EkonomiMateri Terkait Sumber Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara yang telah diterapkan untuk seluruh rakyat Indonesia. Setiap sila pada Pancasila memiliki nilai yang wajib diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari bagi semua masyarakat Indonesia. Tidak terkecuali sila keempat dalam Pancasila, di mana ada contoh penerapan nilai kerakyatan dalam kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia. Secara umum, makna dari sila keempat Pancasila ini adalah warga negara Indonesia memiliki kewajiban dan hak yang sama rata. Nilai kerakyatan dalam Pancasila dapat diartikan sebagai kualitas maupun sifat yang melekat pada suatu objek dan memiliki cita-cita, keharusan, harapan serta dambaan. Ada dua jenis nilai yang perlu dipahami, kedua nilai tersebut adalah nilai material dan nilai vital. Nilai vital adalah seluruh hal yang bermanfaat bagi manusia untuk mengadakan aktivitas, sedangkan nilai material adalah seluruh hal yang bermanfaat bagi kesehatan rohani dan jasmani. Karena Indonesia menjunjung tinggi nilai kerakyatan, maka dalam pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cara musyawarah. Di samping itu pula setiap warga negara harus saling menghargai pendapat yang dikemukakan oleh orang lain, tanpa memandang status, ras, agama maupun jenis kelamin. Nilai kerakyatan ini telah diterapkan secara langsung di Indonesia, salah satu contohnya adalah dengan diadakannya Pilkada dan pemilihan Presiden yang dilakukan dengan cara mengambil suara terbanyak yang diberikan oleh masyarakat. Secara singkatnya, makna dari sila keempat Pancasila adalah seluruh rakyat Indonesia memiliki kedudukan yang sama di mata hukum serta pemerintahan. Berdasarkan lambangnya, yaitu banteng yang menjadi simbol sila keempat. Banteng merupakan binatang yang memiliki kekuatan yang cukup besar, sehingga masyarakat Indonesia memiliki kekuatan yang besar jika saling menghargai. Selain itu, banteng adalah hewan yang lebih senang hidup secara berkelompok dibandingkan hidup sendiri. Apabila ada salah satu banteng dalam kelompoknya terluka, maka banteng yang lain akan ikut membantu. Oleh sebab itulah, kepala banteng digunakan sebagai simbol sila keempat dalam Pancasila. Lambang kepala banteng juga menjadi cerminan bagi masyarakat Indonesia yang selalu menjunjung tinggi gotong royong sejak zaman penjajahan. Sikap dan tindakan gotong royong akan memudahkan masyarakat dalam menyelesaikan pekerjaan atau masalah. Sikap serta perilaku gotong royong dapat digunakan sebagai kegiatan konseling. Oleh sebab itu, bangsa Indonesia harus selalu mengedepankan sikap maupun tindakan gotong royong. Selain itu, simbol warna merah pada sila keempat Pancasila ini juga melambangkan keberanian. Hal ini sejalan dengan sikap maupun perilaku dari masyarakat Indonesia yang berani serta kuat. Oleh sebab itu, negara Indonesia dikenal dan identik dengan negara yang berani serta kuat. Dalam bermusyawarah, setiap orang harus berani mengemukakan pendapatnya secara faktual. Selain Itu, setiap orang harus memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab dalam melaksanakan dan menyelesaikan tantangan yang muncul ketika mengambil keputusan konseling. Nilai Kerakyatan dalam Sila Keempat Pancasila Sumber Menurut laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kemdikbud dijelaskan bahwa makna sila keempat Pancasila adalah warga negara Indonesia memiliki hak, kedudukan, serta kewajiban yang sama. Oleh sebab itu, sesama warga Indonesia wajib melakukan musyawarah dalam mengambil keputusan. Menghargai pendapat orang lain, menjadi salah satu kunci dalam melakukan musyawarah yang mufakat. Nilai kerakyatan atau nilai sila keempat dalam Pancasila ini memiliki butir-butir yang telah tercantum dalam TAP MPR Berikut butir-butir nilai kerakyatan dalam Pancasila. Sebagai warga negara serta warga masyarakat, setiap manusia Indonesia memiliki hak, kedudukan serta kewajiban yang sama. Tidak boleh memaksakan kehendak pada orang lain. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan demi kepentingan bersama. Musyawarah dilakukan untuk mencapai mufakat dengan diliputi oleh semangat kekeluargaan. Menghormati serta menjunjung tinggi setiap keputusan yang telah dicapai sebagai hasil dari musyawarah. Dalam musyawarah, diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi serta golongan. Musyawarah harus dilakukan dengan menggunakan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. Itikad baik serta rasa tanggung jawab harus dimiliki ketika menerima serta melaksanakan hasil keputusan musyawarah. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral pada Tuhan Yang Maha Esa, nilai-nilai kebenaran dan keadilan, menjunjung tinggi harkat serta martabat manusia serta mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. Memberikan kepercayaan pada wakil yang diberikan kepercayaan untuk melaksanakan pemusyawaratan. Nilai-Nilai Pada Sila Keempat Selain butir-butir sila keempat dalam TAP MPR, ada beberapa nilai-nilai dalam sila keempat Pancasila. Berikut penjelasannya. Musyawarah Nilai utama dari sila keempat adalah musyawarah. Musyawarah artinya perdebatan bersama yang memiliki tujuan untuk menyelesaikan suatu masalah yang hadir. Oleh sebab itu, keputusan yang diambil harus mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Nilai kerakyatan dalam sila keempat ini mengajarkan setiap individu, terutama rakyat Indonesia untuk berjuang demi memajukan kepentingan bersama. Dengan mendahulukan kepentingan bersama, maka masyarakat Indonesia akan merasa diperlakukan secara adil dan hidup dengan rukun. Tidak Melakukan Suatu Hal dengan Paksaan Nilai kerakyatan mengajarkan dan mengajak masyarakat untuk tidak bertindak dengan paksaan. Melalui konseling yang dipaksakan, maka hasil konseling tidak akan sesuai dengan pemikiran logis. Paksaan ini biasanya datang dari dalam diri sendiri atau dari orang lain. Paksaan tersebut bisa berbahaya, karena akan mengakibatkan keputusan yang tidak didasarkan pada penentuan bersama. Maka akibatnya, banyak masyarakat Indonesia yang akan dirugikan. Itulah sebabnya sila keempat Pancasila ini memiliki nilai agar masyarakat memiliki pendiriannya sendiri, khususnya ketika bermusyawarah. Artinya, keputusan yang dihasilkan oleh individu dari suatu musyawarah bukanlah suatu paksaan. Memiliki Jiwa Besar dan Menghargai Setiap Keputusan Perlu Grameds ketahui bahwa tidak semua ide yang dimiliki oleh seorang individu dapat dijadikan sebagai keputusan final. Artinya, sudah seharusnya setiap individu memiliki jiwa besar ketika bermusyawarah dan berpikiran terbuka untuk dapat menerima keputusan akhir. Hal ini akan memungkinkan seseorang untuk menerima sekaligus menghormati seluruh keputusan yang telah dipikirkan dengan matang. Tindakan dan sikap yang terbuka serta menghormati seluruh keputusan yang dipikirkan dengan matang sama dengan nilai yang ada pada sila keempat Pancasila. Singkatnya, kedua hal tersebut mencerminkan Negara Republik Indonesia. Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia harus menerapkan nilai-nilai ini dalam kegiatan penyuluhan. Menerima Pendapat Orang Lain Dalam sila keempat, masyarakat tidak hanya dianjurkan untuk menerima seluruh keputusan, tetapi juga harus mau menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang lain walaupun pendapat itu berbeda. Pendapat dapat berupa kritik, kontribusi, gagasan maupun ide. Demokrasi Indonesia adalah negara demokratis yang artinya segala keputusan harus berasal dari keinginan rakyat, sesuai dengan slogan “dari rakyat untuk rakyat”. Oleh sebab itu, sebagai negara demokratis, setiap pemilihan kepala daerah akan diselenggarakan dengan suara rakyat Indonesia melalui Pemilu maupun Pilkada. Suara datang dari rakyat, sehingga rakyat berhak untuk memantau apa yang dilakukan oleh pejabat yang terpilih. Untuk mengawasi segala kegiatan pejabat yang terpilih, telah tertuang dalam nilai sila keempat yang bunyi nya adalah “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah dalam permusyawaratan perwakilan” atau nilai kerakyatan. Contoh Nilai Kerakyatan Sesuai dengan Sila Keempat Pancasila Sumber Setelah memahami makna sila keempat Pancasila dan nilai-nilai kerakyatan yang terkandung dalam sila keempat Pancasila, maka Grameds harus ikut aktif mengimplementasikan nilai kerakyatan di kehidupan bermasyarakat. Bagaimana caranya? Agar lebih jelas, berikut beberapa contoh nilai kerakyatan yang dapat Grameds implementasikan dalam kehidupan sehari-hari di berbagai aspek. Di Rumah atau Lingkungan Keluarga Memutuskan suatu hal bersama keluarga Dalam kehidupan keluarga, tentu saja Grameds mungkin harus melakukan diskusi dengan ayah, ibu, istri, suami maupun anak-anak untuk merumuskan suatu hal. Mulai dari hal-hal yang sederhana atau hal yang rumit sekalipun. Contoh sederhananya adalah ketika ingin merencanakan perjalanan liburan bersama keluarga, maka sebaiknya kepala keluarga mengadakan diskusi dengan anggota keluarga, ke mana sebaiknya menikmati waktu liburan tersebut, kapan, berapa lama dan sebagainya. Dengan begitu, maka seluruh anggota keluarga akan menikmati masa liburan tersebut. Tidak segan mendengarkan pendapat anak, sebagai salah satu ciri orang tua yang bijaksana Mendengarkan pendapat anak adalah nilai penting dan menjadi salah satu ciri orang tua yang bersikap bijaksana. Meskipun anak-anak masih muda, tidak baik untuk mengabaikan pendapat anak. Sebaiknya, untuk mengamalkan nilai kerakyatan, orang tua harus bersedia mengadakan diskusi dengan anak apabila terjadi suatu hal. Mendengarkan serta mengikuti petunjuk dari kepala keluarga Ayah adalah kepala keluarga atau pemimpin keluarga yang memiliki peranan penting. Oleh karena itu, penting bagi anggota keluarga untuk mendengarkan serta mengikuti petunjuk dari kepala keluarga, terutama apabila menyangkut hal-hal yang positif. Tidak memaksakan pendapat maupun kehendak pada anggota keluarga lain Ketika melakukan diskusi atau musyawarah dengan anggota keluarga yang lain, biasanya akan ada perbedaan pendapat dalam diskusi tersebut. Jadi, penting untuk semua anggota keluarga agar tidak memaksakan pendapat maupun kehendak pada anggota keluarga yang lain. Di Lingkungan Masyarakat Mengikuti pemilihan umum, Pilpres maupun Pilkada Pemilihan Umum Pemilu, Pilpres maupun Pilkada merupakan kegiatan yang sudah tidak asing dilaksanakan di Indonesia setiap lima tahun sekali dengan terbuka atau transparan dan diikuti oleh masyarakat Indonesia yang sudah cukup umur. Bentuk keterbukaan informasi dalam kegiatan tersebut, menunjukan bahwa sistem demokrasi di Indonesia sedang berjalan. Oleh sebab itu, sebagai warga negara Indonesia yang menjunjung tinggi nilai Pancasila, maka Grameds perlu ikut serta dalam pemilihan wakil rakyat. Dengan berpartisipasi dalam ketiga kegiatan tersebut, maka Grameds telah melakukan kegiatan yang mencerminkan sila keempat atau nilai kerakyatan. Berpartisipasi dalam organisasi kemahasiswaan Apabila Grameds masih di sekolah, maka Grameds bisa ikut berpartisipasi dalam organisasi di sekolah seperti OSIS atau Badan Eksekutif Mahasiswa BEM. Dengan mengikuti kegiatan mahasiswa atau siswa seperti ini, maka Grameds telah melakukan tindakan yang mencerminkan sila keempat. Seseorang yang ditunjuk sebagai perwakilan dari orang lain, harus siap mendengarkan aspirasi dari yang lain Ketika Grameds ditunjuk sebagai perwakilan dari orang lain, maka Grameds harus bersedia untuk menerima keinginan serta aspirasi yang disampaikan oleh orang lain. Semua keinginan maupun harapan manusia agar dapat terwujud, maka harus diperlakukan secara adil, sehingga bisa menghasilkan keinginan yang dapat bermanfaat untuk kepentingan bersama. Wakil rakyat yang bersedia menerima serta mendengarkan aspirasi rakyat, maka ia telah menunjukkan perbuatan yang sesuai dengan nilai kerakyatan. Menerima dengan bijak seluruh keputusan dari hasil musyawarah Sikap egois dalam masyarakat, apabila tidak dihindari maka akan mengarahkan pada keputusan yang kurang optimal. Oleh sebab itu, maka pilihan yang diambil karena sifat egois seseorang akan menyebabkan kerugian. Ketika musyawarah telah dilaksanakan dan keputusan dalam musyawarah dihasilkan, maka anggota di dalamnya harus dengan bijak menerima keputusan tersebut dan membuang sikap egoismenya. Di Lingkungan Sekolah Memilih ketua kelas dengan cara musyawarah dan mufakat Ketua kelas memiliki peranan penting, terutama untuk menghubungi guru, memberikan pengumuman penting, sebagai perantara komunikasi antara guru dengan siswa. Oleh sebab itu, pemilihan ketua kelas tidak dapat dilakukan secara sepihak. Apabila ketua kelas dipilih secara sepihak, mungkin orang yang terpilih merasa enggan untuk melaksanakan tugas-tugasnya atau begitu pula sebaliknya. Oleh sebab itu, ketua kelas perlu dipilih dengan cara musyawarah dan mufakat yang diikuti oleh seluruh siswa dalam kelas tersebut. Menghargai hasil keputusan dari pemilihan ketua kelas atau musyawarah Ketika proses musyawarah berjalan dan keputusan telah didapat, maka setiap anggota kelas wajib menghargai hasil keputusan dari pemilihan dan musyawarah tersebut. Berdiskusi dengan teman satu kelas ketika akan mengambil keputusan Dalam kegiatan belajar mengajar, pasti akan ada situasi atau kegiatan yang mengharuskan Grameds mengambil suatu keputusan. Entah itu untuk kepentingan diri sendiri atau kepentingan kelompok. Ketika ada kegiatan yang melibatkan kepentingan kelompok, maka Grameds harus berdiskusi dengan teman sekelas yang lain untuk mengambil keputusan. Dengan begitu, seluruh anggota kelas tidak akan ada yang merasa dirugikan. Apabila terjadi perselisihan atau masalah di sekolah, maka perlu diselesaikan dengan cara musyawarah Contoh penerapan nilai kerakyatan di lingkungan sekolah lainnya adalah ketika terjadi perselisihan atau masalah di lingkungan sekolah. Entah itu antar siswa dengan siswa atau antar siswa dengan guru. Apabila hal ini terjadi, maka masalah dan perselisihan tersebut harus diselesaikan dengan cara musyawarah. Dengan begitu, permasalahan akan selesai dengan cara damai dan tidak terulang kembali. Tidak memaksakan kehendak pribadi pada siswa lain Entah itu guru ataupun siswa, tidak baik apabila memaksakan kehendak pribadi pada orang lain. Seorang guru tidak boleh memaksa seorang siswa untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan oleh siswa tersebut. Terutama apabila kehendak pribadi memiliki nilai muatan negatif. Begitu pula dengan siswa, tidak boleh untuk memaksakan kehendak pribadi pada siswa lain maupun guru. Setiap guru maupun siswa harus menaati hak dan kewajiban sesuai dengan perannya masing-masing terutama di lingkungan sekolah. Dengan begitu, maka lingkungan sekolah pun akan aman, nyaman dan tentram. Itulah beberapa contoh nilai kerakyatan yang tercantum dalam sila keempat Pancasila. Sebagai warga negara yang baik, maka Grameds perlu secara aktif menerapkan nilai kerakyatan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memahami nilai-nilai Pancasila yang lain, maka Grameds bisa mempelajarinya dengan membaca buku, karena buku adalah jendela dunia. mendukung Grameds yang ingin membuka wawasan dengan membaca buku dan menyediakan berbagai buku sesuai kebutuhan Grameds, termasuk tentang nilai-nilai dalam Pancasila. Jadi jangan ragu untuk membeli buku di Gramedia ya! Sebagai SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi LebihDenganMembaca. Semoga bermanfaat ya! Penulis Khansa Baca juga ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
PelaksanaanDemokrasi Di Indonesia. Admin Padamu - 20 Oktober 2017 at 21:46 1. Pengertian Demokrasi secara umum adalah bentuk atau sistem pemerintahan dimana seluruh rakyatnya turut serta memerintah melalui wakil-wakilnya. Menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah sistem pemerintahan yang diselenggarakan "dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk Ilustrasi pancasila dan nilai-nilai yang terdapat pada pancasila. merupakan dasar negara Indonesia. Pancasila terdiri dari lima sila yang memuat butir-butir pengamalan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Penerapan dari seluruh sila Pancasila sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini ulasan makna dan bunyi sila keempat dan Bunyi Sila Keempat Pancasila serta Contoh PenerapannyaSila keempat pancasila dengan lambang kepala banteng berbunyi “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan”. Mengutip buku berjudul Ragam Tulisan Tentang Pancasila karangan Ina Magdalena, DKK 2019 12 sila keempat memiliki arti rakyat dalam menjalankan kekuasaannya melalui sistem perwakilan dan keputusan-keputusannya diambil dengan jalan musyawarah yang dipimpin oleh pikiran yang sehat serta penuh tanggung jawab, baik kepada tuhan yang maha esa maupun kepada Sila Keempat PancasilaDikutip dari buku yang berjudul Suplemen Buku Ajar Pendidikan Pancasila karangan Yulia Djahir 2015 96 makna sila keempat Pancasila adalahMengutamakan kepentingan negara dan memaksa kehendak kepada orang budaya bermusyawarah dalam mengambil keputusan sampai mencapai consensus atau kata mufakat diliputi dengan semangat sekelompok orang yang bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah. Penerapan Sila Keempat PancasilaTerdapat berbagai cara dalam mengamalkan sila keempat Pancasila yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu di lingkungan sekolah, di rumah, maupun lingkungan sekitar pendapat guru dan teman saran dan kritik dari kepentingan kelas dibandingkan kepentingan nasehat orang tua dan anggota lain dalam musyawarah dalam membuat dan menghargai keputusan orang pendapat kepada anggota keluarga secara sopan dan santun terhadap serta dalam aktivitas atau kegiatan yang berhubungan dengan serta dalam memberikan bersikukuh atas pendapat pribadiSila keempat Pacasila mengajarkan tentang menyelesaikan masalah dengan musyawarah. Oleh karenanya dalam menentukan keputusan untuk tidak mengambil keputusan secara individu, namun selalu mementingkan kepentingan bersama. MZM
SilaKerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Nilai filosofis yang terkandung di dalam sila keempat, bahwa hakikat negara adalah sebagai bentuk sifat kodrati manusia sebagai mahkluk individu dan makhluk sosial. Negara adalah dari dan oleh rakyat. Rakyat merupakan asal mula kekuasaan neagra.
Makna Sila Keempat Pancasila - Peran Pancasila sebagai dasar negara Indonesia harus kita ketahui arti dan maknanya dari setiap sila dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti sila keempat yang berbunyi Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Kita harus memahami arti dan makna dari lima sila yang mempunyai maknanya masing-masing, namun kali ini GridKids akan membahas sila keempat. Sebagai dasar negara, Pancasila juga harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, Kids. Siapa cari tahu arti dari sila keempat Pancasila yang berbunyi "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan", yuk! Baca Juga Arti dan Makna 5 Lambang Pancasila Sebagai Dasar Negara Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan Haltersebut senada dengan yang diungkapkan oleh Notonegoro yang menyatakan Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab, yang mempersatukan Indonesia, dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Posted by Eka Ikhsanudin on NASIONAL, PANCASILA, PENDIDIKAN On Selasa, Oktober 04, 2011 Sila Ke - 4 Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan / Perwakilan. Kerakyatan berasal dari kata rakyat, yaitu sekelompok orang yang berdiam dalam satu wilayah negara tertentu. Rakyat meliputi seluruh manusia itu, tidak dibedakan oleh tugas fungsi dan profesi jabatan. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan mengandung arti bahwa Indonesia demokrasi langsung dan demokrasi tidak langsung demokrasi perwakilan. Demokrasi perwakilan sangat penting dalam suatu negara yang mempunyai daerah luas dan warga yang banyak seperti Indonesia. Referendum sebagai salah satu perwujudan demokrasi langsung dapat dilakukan dengan memilih wakil-wakil perantaraan rakyat. Jadi, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan berarti bahwa " kekuasaan yang tertinggi berada ditangan rakyat ". Kerakyatan disebut juga kedaulatan rakyat rakyat yang berdaulat/berkuasa atau Demokrasi rakyat yang memerintah. Hikmat kebijaksanaan berarti penggunaan pikiran atau rasio yang sehat dengan selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa, kepentingan rakyat dan dilaksanakan dengan sadar, jujur, dan bertanggungjawab serta didorong oleh itikad baik sesuai dengan hati nurani. Permusyawaratan adalah suatu tata cara khas kepribadian Indonesia untuk merumuskan dan atau memutuskan suatu hal berdasarkan kehendak rakyat, hingga tercapai keputusan yang didasarkan kebulatan pendapat atau mufakat. Perwakilan adalah suatu sistem dalam arti tata cara prosedur mengusahakan turut sertanya Rakyat mengambil bagian dalam kehidupan bernegara, antara lain melalui badan-badan perwakilan. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan berarti bahwa Rakyat dalam melaksanakan tugas kekuasaannya baik secara langsung maupun tidak langsung Perwakilan ikut dalam pengambilan keputusan - keputusan dalam musyawarah yang dipimpin oleh pikiran yang sehat secara penuh tanggungjawab, baik kepada Tuhan Yang Maha Esa maupun kepada rakyat yang mewakilinya. Sila Ke IV ini merupakan sendi yang penting asas kekeluargaan masyarakat Indonesia serta merupakan suatu asas, bahwa tata Pemerintahan Republik Indonesia didasarkan atas kedaulatan rakyat. Sebagaimana ditegaskan dalam alenia ke-IV Pembukaan UUD 1945 Maka disusunlah kemerdekaan Indonesia, yang berkedaulatan Rakyat. Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa menjabarkan kelima asas dalam Pancasila menjadi 36 butir pengamalan sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Ketetapan ini kemudian dicabut dengan Tap MPR No. I / MPR / 2003 dengan 45 butir Pancasila, yaitu Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan. Next Baca SILA KE 5 KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA EKA IKHSANUDINSelamat Datang di Blog Pribadi Saya Belajar dan Berbagi. Salam Persahabatan dan Salam Lestari Buana Nusantara dari Karawang, Jawa Barat, Me Google Facebook Twitter Instagram Youtube Terimakasih Sobat, telah berkunjung dan membaca artikel mengenai dUP4y. 388 477 485 349 284 422 203 292 363

kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat