Ikhtisarmerupakan intisari dari sebuah objek tulisan yang dirangkum dan berbentuk ringkasan. Agar memperoleh suatu susunan kerangka karangan yang teratur, maka harus menggunakan tipe susunan yang terdiri atas: Kerangka Karangan Atau Intisari Sebuah Karangan Disebut Berikut informasi sepenuhnya tentang kerangka karangan atau intisari sebuah karangan disebut.
Kerangka karangan adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar tulisan yang akan ditulis dan berisi ide-ide yang disusun secara sistematis, teratur dan jelas. Pengertian Kerangka KaranganFungsi dari Kerangka KaranganPola Penyusunan Kerangka KaranganContoh Kerangka Karangan Kerangka karangan merupakan suatu rencana yang teratur mengenai sebuah pembagian dan penyusunan suatu gagasan. Jenis teks yang belum mencapai final disebut outline sementara atau garis besar untuk sementara. Sedangkan yang sudah tersusun rapi dan lengkap disebut dengan outline final. Selain itu, kerangka pikiran dapat didefinisikan sebagai satu metode dalam pembuatan karangan yang mana topiknya dipecah kedalam sub-sub topik dan mungkin dipecah lagi kedalam sub-sub topik yang lebih terperinci. Fungsi dari Kerangka Karangan Terdapat beberapa fungsi kerangka karangan, diantaranya sebagai berikut Untuk memudahkan tentang pengendalian sebuah variabelUntuk mencegah terjadinya suatu pembahasan yang dapat keluar dari sasaran yang telah dirumuskan di dalam suatu topik, judul, tujuan, masalah, dan suatu kalimat pada tesisUntuk memudahkan para penulis dalam menyusun sebuah karangan dengan secara menyeluruhUntuk mencegah suatu ketidaklengkapkan didalam bahasanUntuk mencegah sebuah pengulangan pembahasaan sebuah ide Pola Penyusunan Kerangka Karangan Agar memperoleh suatu susunan kerangka karangan yang teratur, maka harus menggunakan tipe susunan yang terdiri atas 1. Pola Alamiah Pola alamiah yaitu suatu urutan yang sesuai dengan kenyaataan yang ada di alam, sebab itu susunan alamiah itu didasarkan pada ketiga atau keempat. Yang mana dimensi dalam kehidupan manusia terdiri dari atas – bawah, melintang – menyebrang, sekarang – nanti, dulu – sekarang, timur – barat, dan sebagainya. 2. Pola Logis Dinamakan pola logis sebab memakai pendekatan berdasarkan jalan pikir atau cara pikir manusia yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika. Contoh Kerangka Karangan Berikut ini terdapat beberapa contoh kerangka karangan, yang terdiri atas 1. Kerangka sistem lekuk, dengan angka romawi, huruf kapital, dan angka arab. Upaya Meningkatkan Kreativitas Baru Mahasiswa dalam Kewirausahaan I. Pendahuluaan II. Potensi Akademik MahasiswaPotensi Kecerdasan Keahlian Bidang Tenaga Kerja Intelektual III. Paradigma Kewirausahaan Potensi Sumber Kreativitas Budaya Kewirausahaan IV. Strategi Berwirausahaan Strategi Evaluasi Perencanaan dan Perencanaan Awal, Pengembangan Semester Pertama Evaluasi dan Pengembangan Semester Evaluasi, Perencanaan dan Pengembangan Tahun Kedua 2. Kerangka Sistem Lekuk dengan Angka desimal Upaya Meningkatkan Kreativitas Baru Mahasiswa dalam Kewirausahaan PendahuluanPotensi Akademik Mahasiswa Potensi Keahlian Bidang Tenaga Kerja Intelektual Paradigma Kewirausahaan Potensi Sumber Kreatif Budaya Kewirausahaan Strategi Berwirausaha Strategi Evaluasi Strategi Awal, Perencanaan dan Pengembangan Tahun Evaluasi, Perencanaan, dan Pengembangan Tahun Kedua Kesimpulan 3. Kerangka Sistem Lurus dengan Angka Romawi dan Desimal BAB I PENDAHULUAN Latar Tujuan Pembatasan Manfaat Penelitian BAB II KERANGKA TEORI Deskripsi Teori, Deskripsi teoetik variabel pertama definisi, gambaran, konsepDeskripsi teoritik variabel kedua definisi, gambaran, konsep Kerangka Rumusan Hipotesis BAB III METODE PENELIIAN Metode Populasi dan Prosedur Teknik Analisis BAB IV HASIL PENELITIAN Deskripsi Pengujian Hasil penguji BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan interpretasi atas hasil penelitian Saran 4. Kerangka Karangan dengan romawi lurus model kerangka penelitian kualitatif BAB I PendahuluanBAB II Teori AcuanBAB III Metodologi PenelitianBAB IV Hasil PenelitianBAB V PembahasanBAB VI Kesimpulan, Implikasi saran 5. Kerangka karangan dengan kombinasi romawi desimal lurus model kerangka penelitian kualitatif, contoh model kajian teoritik BAB I Pendahuluan Latar Manfaat BAB II Kajian Pustaka Deskripsi Sintetis BAB III Hasil Penelitian Implikasi BAB IV Kesimpulan 6. Kerangka karangan dengan romawi lurus model kerangka penelitian kualitatif, untuk penulisan artikel Pola penilaian Sari tema – kekuatan – kelemahan – intregitas I Sari temaII Deskripsi umumIII Kekuatan / keunggulan pertamaIV Kekuatan / keunggulan keduaV Kelemahan pertama dan solusiVI Kelemahan kedua dan solusiVII Intregitas induktif 7. Kerangka karangan dengan romawi dan desimal lurus model kerangka penelitian kualitatif untuk penulisan makalah I PENDAHULUAN Latar belakang dan Pentingnya pembahasan Sudut pandang dan Pembatasan masalah II PEMBAHASAN Masalah yang Cara pemecahan Hambatan III PENUTUP Saran 8. Kerangka karangan eksposisi uban di rambut I. Pendahuluan Kesimpulan II. Paragraf 1III. Paragraf 2IV. Paragraf 3V. Paragraf 4VI. Paragraf 5VII. Kesimpulan Demikian penjelasan tentang kerangka karangan, baik dari fungsi, pola penyusunan beserta 8 contohnya. Semoga bermanfaat! ReferensiPENGERTIANRANGKUMAN ! Rangkuman disebut juga sebuah ringkasan. Rangkuman artinya kegiatan menyusun gagasan pokok/intisari suatu karangan atau buku menjadi bentuk yang ringkas atau pendek. Kamu harus perhatikan, bahwa suatu rangkuman tidak boleh mengubah ide pokok (gagasan pokok) teks aslinya.
Kerangka dalam karangan adalah suatu rancangan yang berisi poin utama dari rangkaian gagasan yang disusun secara terstruktur, runtut, logis, spesifik, teratur dan sistematis. Sedangkan karangan merupakan pengutaraan buah pikiran berupa ide yang dituangkan kedalam sebuah karya tulis untuk bisa dipahami oleh pembaca. PengertianManfaat dan Fungsi Kerangka KaranganCara Membuat Kerangka KaranganCari ide atau gagasan cerita dalam kerangka karanganMerumuskan tema dan menentukan judul suatu karanganBuat alur struktur naratifEksposisiKomplikasiResolusiBuat talking pointKembangkan Pokok Pembicaraan skenarioBuat judulContoh Kerangka Karangan Tentang PendidikanContoh Pengembangan Karangan Pengertian Jadi Kerangka karangan adalah konsep yang berisi tentang poin utama dari sebuah gagasan untuk dijadikan karya tulis yang disusun dengan runtut, logis, spesifik, terukur dan sistematis. Terdapat lima model karangan yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, yakni karangan eksposisi, narasi, persuasi, argumentasi dan deskripsi. Dalam membuat karya tulis, seorang pengarang sangat perlu untuk membuat kerangka agar karya yang dihasilkan bisa sesuai dengan parameter sebuah karya. Selain itu kerangka juga bisa memudahkan pengarang saat menghadapi writer’s block atau kebuntuan dalam menulis, kebuntuan dalam menulis biasanya karena kehilangan ide untuk meneruskan cerita. Manfaat utama dari kerangka adalah, penulis bisa mengenali kembali ide dasar dan tujuan awal dari cerita dibuat. Dengan mengenali ide dasar cerita maka alur cerita akan bisa dipersolid dan bisa diperdalam dan diperluas. Sehingga pembuatan konflik dan klimaks akan semakin keren dan berkembang. Manfaat dan Fungsi Kerangka Karangan Bisa mempermudah sebuah karya tulis menjadi lebih runtut dan sistematis. Karya tulis karangan memiliki pondasi yang kokoh dalam mengembangkan alur cerita. Kerangka karangan bisa mencegah cerita keluar dari ide awal yang sudah ditentukan. Kerangka bisa membantu penulis mengingat bahasan apa saja yang telah dituangkan. Penulis bisa menemukan data dan fakta pendukung untuk mengembangkan cerita. Kerangka bisa bermanfaat untuk meningkatkan dan mengembangkan gagasan yang ada, agar karya tulis karangan bisa lebih keren. Baca juga Kesimpulan dan Saran Cara Membuat Kerangka Karangan Bagi Anda yang ingin membuat kerangka karangan namun masih belum tahu langkah-langkah yang harus ditempuh, berikut poin dan penjelasannya Cari ide atau gagasan cerita dalam kerangka karangan Gagasan atau ide merupakan buah pikiran dari penulis untuk disampaikan kepada pembaca. Gagasan dapat berbentuk hal abstrak dan konkret, sebab gagasan adalah hal subyektif paling bebas dari pengalaman hidup pengarang. Ide bisa dibuat dan dicari dengan cara menenangkan diri atau memperbaiki mood si penulis, bisa juga datang secara tidak sengaja dan tak di duga-duga. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis harus selalu telaten untuk mencatat setiap ide yang datang. Catatan tersebut bisa bermanfaat untuk memilih tema yang akan diusung atau untuk mengembangkan cerita yang nantinya bisa dibuat dalam satu keseluruhan tema. Merumuskan tema dan menentukan judul suatu karangan Setelah ide atau gagasan sudah terkumpul, Anda bisa memutuskan tema yang akan diciptakan. Tema adalah isi dari seluruh karangan yang akan diciptakan. Putuskanlah tema yang sesuai dengan minat Anda. Ini bisa sangat membantu ketika ingin meningkatkan kualitas karangan. Tema tidak harus diungkapkan secara langsung, namun bisa melalui penjelasan tersembunyi agar pembaca bisa menafsirkannya sendiri. Untuk menciptakan cerita yang keren, dibutuhkan tema yang berkarakter. Ciptakanlah sebuah kalimat yang berisi tema cerita, yang di dalamnya terdapat tokoh utama dan aktivitas yang ada dalam cerita. Misalnya “Amelia ingin pergi ke angkasa” Dari kalimat tersebut bisa menstimulus penulis untuk menjadi satu kesatuan cerita. Buat alur struktur naratif Setelah memperoleh tema, sebuah cerita akan lebih terstruktur dengan format naratif yang terdiri dari tiga langkah yakni eksposisi, komplikasi dan resolusi. Dengan tiga bentuk ini sebuah kerangka karangan akan menjadi cerita yang lebih clear dan runtut. Masalah, tempat dan karakter dapat dikembangkan menjadi cerita yang sistematis. Selain itu faktor pendukung lain adalah menghimpun berbagai materi yang berkaitan dengan tema untuk dikembangkan seperti topik tujuan, contoh, pengertian dan jenis ini bisa membuat cerita semakin solid. Berikut penjelasan alur struktur naratif eksposisi, komplikasi dan resolusi. Eksposisi Langkah ini merupakan segalanya berawal. Pada langkah ini, Anda dituntut untuk bisa memutuskan karakter utama dan pendukung, antagonis dan protagonis, misi dan masalahnya, serta faktor waktu dan latar cerita. Pada langkah ini terdiri dari prolog yang menjadi latar belakang dari sebuah cerita untuk mengetahui kejadian, aktivitas atau langkah yang harus diambil pada cerita. Komplikasi Bagian ini adalah langkah pertengahan. Pada bagian ini karakter protagonis berusaha untuk memecahkan masalah yang telah dijelaskan pada langkah eksposisi. Bagian ini seringkali alur cerita berubah karena aksi yang dilakukan karakter protagonis dan pendukung. Perubahan tersebut bisa menstimulus hadirnya konflik. Konflik merupakan hal penting sebab intens cerita akan semakin tinggi hingga pada bagian klimaks. Pada bagian tengah ini juga ada titik tengah midpoint yakni peralihan alur cerita atau transformasi yang disebabkan adanya tokoh baru akibat dari aksi dan informasi sebelumnya. Pada langkah final bagian ini, karakter utama akan mengalami situasi yang pelik dan membuat putus asa yang nantinya bisa menstimulus adanya peralihan kedua. Resolusi Pada bagian ini, alur cerita berada pada tensi puncak atau klimaks. Pemakaian faktor deadline bisa menjadi solusi untuk konflik yang sangat terbatas pada ruang dan waktu tokoh agar tensi semakin klimaks. Sesudah klimaks terlewati, cerita bisa menuju bagian kesimpulan dan mendapatkan solusi yang bisa disebut sebagai resolusi. Seluruh penjelasan di sini merupakan teori buku. Penulis bisa memberikan akhir yang lebih dramatis dengan plot twist atau sesuai dengan kreatifitas subyektif si pengarang. Buat talking point Ketika alur struktur naratif telah selesai, Anda bisa membuat pokok dari tiap tahap eksposisi, komplikasi dan resolusi. Pokok disini adalah pengembangan tema yang selanjutnya dipakai penulis dalam membantu penulisan naskah cerita. Tiap pokok tersebut harus bisa menjelaskan dari satu chapter cerita. Setiap pokok harus mempunyai keterkaitan satu dengan yang lain agar pembaca bisa menikmati jalan cerita dengan baik. Kembangkan Pokok Pembicaraan skenario Dalam berjalannya waktu penulis pasti akan mendapatkan gagasan segar lainnya yang bisa membuat cerita berkembang sehingga bisa merubah pokok pembicaraan pada sebuah cerita. Dalam hal ini tidak ada masalah yang penting bila pokok pembicaraan terdapat perubahan. Namun yang paling esensial dalam alur cerita adalah setiap sequence cerita harus berada pada benang merah yang serupa. Buat judul Dalam membuat judul penulis bisa memikirkannya di akhir, bahkan setelah cerita selesai. Karena judul merupakan perwakilan dari seluruh cerita maka pakailah kata-kata yang keren agar pembaca bisa tertarik. Seperti halnya contoh sebelumnya tentang “Amelia ingin pergi ke angkasa“, maka judul yang cocok untuk mewakili tema tersebut adalah “Space Journey” yang memiliki arti perjalanan ruang angkasa. Contoh Kerangka Karangan Tentang Pendidikan Tema Pendidikan Judul Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Pengertian Belajar? Keuntungan Belajar Menguasai materi belajar Prestasi meningkat Masa depan cerah Cara meningkatkan Motivasi Belajar Menciptakan pembelajaran yang menyenangkan Buat lingkungan belajar yang menarik Pahami minat pembelajar Contoh Pengembangan Karangan Demikianlah langkah-langkah cara membuat kerangka karangan beserta pengertian. Bila Anda kurang mantap dengan langkah di atas, bisa mencari referensi yang lebih mendalam pada buku atau di internet lainnya pada sumber bahasa asing. Selamat belajar. Referensi